Lomba Paduan Suara Antar Lingkungan Gereja Paroki St Theresia Bongsari
Peserta Paduan Suara di Gereja Paroki St. Theresia Bongsari Semarang
Pada tahun 2018 Paroki St Theresia Bongsari Semarang
merayakan 50 tahun penyertaan Tuhan bagi dinamika hidup beriman di Paroki
tersebut. Banyak acara disusun untuk perayaan syukur tersebut. Salah satunya
diselenggarakan Lomba Paduan Suara antar Lingkungan. Pelaksaanaan tersebut diselenggarakan di 3
Gereja yang ada di paroki, yaitu Gereja Wilayah St Agustinus Panjangan, Gereja
Stasi St Petrus Krisologus BSB, dan Gereja Induk Paroki St Theresia Bongsari Semarang.
Pelaksanaan lomba Paduan Suara Antar
Lingkungan di Gereja Paroki St Theresia Bongsari, Semarang, sukses digelar,
Jumat (16/2). Lomba tersebut diikutii 16 lingkungan.
Dewan juri terdiri dari Petrus Wahyu
Eramoko, Juanita Theresia Adimurti, dan Alfonso Andika Wiratama. Masing-masing
peserta tampil dengan meyakinkan di depan altar membawakan lagu wajib Mars
Gereja Bongsari dan satu lagu pilihan dari buku lagu Madah Bakti. Sementara itu
Lomba Paduan Suara Antar Lingkungan di Gereja Stasi St Petrus Krisologus BSB
dilaksanakan pada 18 Februari 2018, diikuti 14 Lingkungan dengan dewan juri
Petrus Wahyu Eramoko, Frater Joko Hermawan Pr, dan Alfonso Andika Wiratama .
Dari hasil rapat dewan juri untuk Lomba
Paduan Suara Antar Lingkungan di Gereja St Theresia Bongsari, Juara 1 diraih
Lingkungan Fransiskus Borgias Manyaran dengan nilai 79,83, Juara 2 diraih
Lingkungan Paulus Miki Manyaran (79,5), untuk Juara 3 Johanes Bergman Manyaran
(78,16), Juara 4 Martinus 2 Kalibanteng kulon (78), dan Juara 5 Gregorius
Baongsari Timur (77). Lomba Paduan Suara antar Lingkungan di Gereja Stasi Petrus
Krisologus dimenangkan juara 1 diraih Paduan Suara Lingkungan Petrus (80,5),
juara II dimenangkan Lingkungan Carolus (79,8) dan juara III Lingkungan Maria
Regina (79,5)
Romo Kepala Paroki, Romo Eduardus Didik
Chahyono SJ mengatakan, lomba itu diselenggarakan dalam rangka peringatan 50
Tahun Gereja St Theresia. Puncak ulang tahun sendiri pada Oktober
mendatang.
Tujuan lomba untuk menggali sejauh mana
kemampuan paduan suara setiap wilayah dan partisipasi umat dalam rangkaian
perayaan ulang tahun gereja. ''Kami juga ingin dengan lomba ini tiap lingkungan
mampu tampil dengan baik setiap mengiringi perayaan misa,'' katanya.
Menurut salah satu juri Petrus Wahyu,
ketiga juri menilai berdasarkan Materi vokal, teknik paduan suara, pembawaan
yaitu interpretasi dan penampilan. ''Walaupun masih ada beberapa kekurangan.
Akan tetapi secara garis besar peserta tampil baik sebagai suatu kelompok
paduan suara,'' katanya.
Ditambahkannya, beberapa peserta belum
bisa mengatur intonasi dan pengucapan kata-kata. Masih menganggap bahwa asalkan
suaranya paling lantang itulah yang terbaik.
''Silahkan bernyanyanyi dengan suara
yang keluar terdengar bulat. Tetapi jangan gelap sehingga yang mendengarkan
tidak tahu kata yang diucapkan,'' katanya.
Penampilan Peserta Lomba Paduan Suara di Stasi Petrus Krisologos Paroki St.Theresia Bongsari
Komentar
Posting Komentar